Surviving Tanah Rantau
Surviving Tanah Rantau
"Merantaulah, maka akan kau temukan pengganti kerabat dan teman." - Imam Syafi'i
Merantau sangat terkenal sebagai budaya masyarakat Minangkabau, meski sesungguhnya banyak suku-suku lainnya di Indonesia seperti Bugis, Batak, Bawean, dan Madura, memiliki budaya serupa. Tujuannya mulai dari mencari pekerjaan, kehidupan yang layak, hingga menuntut ilmu.
Merantau untuk menuntut ilmu sendiri telah dicontohkan oleh banyak ulama pada masa lalu. Sebut saja Imam Syafi’i dan Imam Nawawi Al-Bantani.
Kegiatan merantau, khususnya untuk menuntut ilmu hingga kini terus tumbuh.
Simaklah sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)
Sungguh indah sekali. Maka bersemangatlah wahai penuntut ilmu!
***
Merantau dan Tantangannya
Merantau membuat kamu jauh dari keluarga dan seringkali harus berhadapan dengan perbedaan budaya serta kondisi alam.
Tak jarang para perantau mengalami yang namanya culture shock ataupun jatuh sakit di tanah perantauan.
Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gegar budaya adalah istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial dan budaya yang berbeda.
Mulai dari makanan, bahasa, budaya lokal, cara menyapa atau bertemu seseorang, kebiasaan baru dikampus, sistem belajar, udara dan cuaca serta segala hal yang berbeda dari kampung halaman merupakan sumber terjadinya gegar budaya.
Mungkin kamu tidak benar-benar terkejut, tetapi adanya perasaaan disorientasi dan kamu berusaha menyesuaikan dengan kebiasaan baru, sikap baru dan budaya-budaya lokal itulah yang disebut gegar budaya.
Rasa cemas, sedih, jenuh, marah, kehilangan rasa percaya diri, sensitif (cepat marah) merupakan beberapa gejala psikologis yang dapat terjadi saat kamu mengalami gegar budaya.
Gegar budaya dapat menjadi sangat ringan maupun berat hingga mendorong terjadinya depresi. Jika kamu merasakan gegar budaya yang berlebihan, jangan coba untuk melaluinya sendiri!
Ceritalah kepada orang lain, seperti keluargamu, teman atau kakak tingkat, dan dengarkan saran mereka. Yang terpenting jangan isolasi dirimu!
Selain berpengaruh pada kesehatan mentalmu, gegar budaya juga dapat mempengaruhi kesehatanmu secara keseluruhan.
Kamu dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, konstipasi dan insomnia.
Terlebih dengan kesibukanmu di kampus serta pola makan dan istirahat yang tidak baik, kamu menjadi sangat rentan untuk jatuh sakit di tanah rantau.
Jika sudah sakit tentunya kuliahmu akan terganggu dan orang tuamu menjadi cemas.
So, it is very important to stay healthy during your study!
***
Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan agar tidak jatuh sakit di tanah rantau.
1. Minum yang cukup
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air.
Penuhi kebutuhan cairanmu dengan minum 8 gelas sehari.
Dehidrasi ringan dapat membuatmu merasa lemas, tidak semangat, pusing dan kurang konsentrasi.
Selain gejalanya dapat kamu rasakan, indikator dehidrasi lainnya adalah volume urin yang relatif lebih sedikit dengan warna yang lebih pekat.
Urin berwarna kuning muda menandakan kamu telah terhidrasi dengan baik.
2. Makan yang sehat, seimbang dan teratur
Jangan pernah lupa untuk makan!
Dengan segudang kegiatanmu, tubuhmu tentu butuh nutrisi yang cukup.
Pastikan kamu makan sayur dan buah yang cukup tiap harinya.
Selain mengandung serat yang bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan menjaga kesehatan penceranan, sayur dan buah juga mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Makan makanan yang terjaga kebersihannya.
Cuci buah dan sayur yang tidak dimasak dengan air mengalir dan biasakan selalu cuci tangan sebelum makan.
Hindari makanan cepat saji dan makanan instan. Makan dengan tidak berlebihan dan selalu makan apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan.
3. Olah raga
Olah raga yang baik adalah olah raga yang cukup, tidak berlebihan dan teratur.
Sederhanya kamu bisa melakukan aktivitas fisik seperti jalan ke kampus atau melakukan peregangan sendiri di kamarmu selama 30 menit per hari.
Kamu juga bisa menyempatkan lari pagi/sore dua kali seminggu atau melakukan olah raga favorit bersama teman-temanmu, seperti futsal, basket, renang, dan bulu tangkis.
Akan semakin menyenangkan jika sekalian saja kamu ikut dalam suatu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau komunitas olah raga tertentu.
Selain kamu punya jadwal teratur untuk berolah raga kamu juga bisa sekaligus mendapatkan teman baru dan bersosialisasi.
4. Istirahat yang cukup
Tidur memberikan waktu bagi tubuhmu untuk beristirahat dan memperbaiki dirinya.
Orang dewasa berumur 18-64 tahun membutuhkan waktu istirahat sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap malam, namun ada pula yang merasa cukup dengan hanya tidur selama enam jam.
Kurang tidur dapat menurunkan kualitas hari dan juga sistem kekebalan tubuhmu.
Manfaatkan waktumu sebaik mungkin dan hindari begadang jika tidak terlalu dibutuhkan.
Buat kebiasaan tidur yang baik dengan menentukan jadwal tidur dan bangunmu.
Contohnya, kamu ingin bangun setiap jam 4, sehingga kamu harus tidur maksimal pada jam 10.
Setalah bangun pagi kamu juga masih bisa sempatkan untuk sholat tahajud.
Lakukan setiap hari kecuali kamu membutuhkan waktu lebih untuk belajar atau mengerjakan tugas.
Akan lebih baik jika kamu bangun lebih awal dibandingkan harus tidur lebih malam.
5. Sikat gigi secara teratur
Pastikan gigi dan mulutmu juga sehat dengan menyikat gigi setiap habis makan dan juga sebelum tidur.
Kamu juga bisa menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membantu membuang sisa-sisa makanan yang masih tertinggal di sela-sela gigi.
6. Hindari sinar matahari berlebih
Hindari sinar matahari terutama antara jam 10 pagi hingga jam 3 sore, yaitu ketika sinar ultraviolet (UV) dipancarkan dengan intensitas yang paling kuat.
Sinar UV berperan pada kerusakan sel seperti keriput, sunburn (kulit terbakar) hingga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Gunakan sunscreen (tabir surya) spektrum luas, yang dapat melindungi baik dari sinar UVA dan UVB, dengan sun protection factor (SPF) 15 atau lebih besar.
7. Tenangkan diri dan kelola rasa stress
Terkadang hambatan di kelas atau kesulitan beradaptasi menimbulkan rasa stress tersendiri.
Karena stress dapat menjadi pangakal berbagai penyakit, penting bagi kamu untuk bisa mengelolanya sehingga tidak berlebihan.
Lakukan hobimu atau kegiatan lainnya yang kamu senangi.
Mungkin kamu suka membaca, memasak atau membuat sesuatu, maka sediakan waktu untuk melakukannya, sedikit bersantai dan menenangkan diri.
Jika kamu merasa tidak enak badan, tambahlah waktu istirahatmu.
Jika gejalanya tidak kunjung membaik dan atau kamu merasa kegiatanmu menjadi sangat terganggu, pergilah ke fasilitas kesehatan kampus ataupun puskesmas terdekat untuk memeriksakan dirimu.
8. Berdo’a dan mendo’akan
Karena Allah lah yang memberikan kesehatan, maka jangan lupa untuk selalu berdo’a memohon kesehatan untukmu, keluargamu, teman-temanmu, dosen-dosenmu, dan seluruh kaum muslimin.
Dengan mendo’akan orang lain, sesungguhnya do’a tersebut akan kembali kepada kamu sendiri, insyaAllah, dan kamu juga dapat menumbuhkan rasa kasih sayang sesama muslim :)
Semoga bermanfaat!
Sumber:
Amin, S. M. 2009. Sayyid ulama Hijaz: biografi Syaikh Nawawi al-Bantani. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. Halaman 27.
Hamboyan, H. and A. K. Bryan. 1995. International students Culture shock can affect the health of students-from abroad. Canadian Family Physician. 41: 1713-1716.
Sulaeman, M. M. 1995. Ilmu Budaya Dasar: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Eresco. Halaman 32.
https://muslim.or.id/18863-gapai-surga-dengan-ilmu-agama.html
http://www.beastudiindonesia.net/budaya-matrilineal-dan-merantau-dalam-suku-minangkabau/
https://www.gooverseas.com/blog/how-to-deal-with-culture-shock-while-studying-abroad
https://www.ucsfhealth.org/education/tips_for_staying_healthy/
https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2015/feb/15/how-much-sleep-do-i-need-recommended-amounts-all-ages
http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/sunanduvexposure/skincancerpreventionandearlydetection/skin-cancer-prevention-and-early-detection-what-is-u-v-radiation
Copied from Teh Jasmine official Account
"Merantaulah, maka akan kau temukan pengganti kerabat dan teman." - Imam Syafi'i
Merantau sangat terkenal sebagai budaya masyarakat Minangkabau, meski sesungguhnya banyak suku-suku lainnya di Indonesia seperti Bugis, Batak, Bawean, dan Madura, memiliki budaya serupa. Tujuannya mulai dari mencari pekerjaan, kehidupan yang layak, hingga menuntut ilmu.
Merantau untuk menuntut ilmu sendiri telah dicontohkan oleh banyak ulama pada masa lalu. Sebut saja Imam Syafi’i dan Imam Nawawi Al-Bantani.
Kegiatan merantau, khususnya untuk menuntut ilmu hingga kini terus tumbuh.
Simaklah sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)
Sungguh indah sekali. Maka bersemangatlah wahai penuntut ilmu!
***
Merantau dan Tantangannya
Merantau membuat kamu jauh dari keluarga dan seringkali harus berhadapan dengan perbedaan budaya serta kondisi alam.
Tak jarang para perantau mengalami yang namanya culture shock ataupun jatuh sakit di tanah perantauan.
Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gegar budaya adalah istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial dan budaya yang berbeda.
Mulai dari makanan, bahasa, budaya lokal, cara menyapa atau bertemu seseorang, kebiasaan baru dikampus, sistem belajar, udara dan cuaca serta segala hal yang berbeda dari kampung halaman merupakan sumber terjadinya gegar budaya.
Mungkin kamu tidak benar-benar terkejut, tetapi adanya perasaaan disorientasi dan kamu berusaha menyesuaikan dengan kebiasaan baru, sikap baru dan budaya-budaya lokal itulah yang disebut gegar budaya.
Rasa cemas, sedih, jenuh, marah, kehilangan rasa percaya diri, sensitif (cepat marah) merupakan beberapa gejala psikologis yang dapat terjadi saat kamu mengalami gegar budaya.
Gegar budaya dapat menjadi sangat ringan maupun berat hingga mendorong terjadinya depresi. Jika kamu merasakan gegar budaya yang berlebihan, jangan coba untuk melaluinya sendiri!
Ceritalah kepada orang lain, seperti keluargamu, teman atau kakak tingkat, dan dengarkan saran mereka. Yang terpenting jangan isolasi dirimu!
Selain berpengaruh pada kesehatan mentalmu, gegar budaya juga dapat mempengaruhi kesehatanmu secara keseluruhan.
Kamu dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, konstipasi dan insomnia.
Terlebih dengan kesibukanmu di kampus serta pola makan dan istirahat yang tidak baik, kamu menjadi sangat rentan untuk jatuh sakit di tanah rantau.
Jika sudah sakit tentunya kuliahmu akan terganggu dan orang tuamu menjadi cemas.
So, it is very important to stay healthy during your study!
***
Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan agar tidak jatuh sakit di tanah rantau.
1. Minum yang cukup
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air.
Penuhi kebutuhan cairanmu dengan minum 8 gelas sehari.
Dehidrasi ringan dapat membuatmu merasa lemas, tidak semangat, pusing dan kurang konsentrasi.
Selain gejalanya dapat kamu rasakan, indikator dehidrasi lainnya adalah volume urin yang relatif lebih sedikit dengan warna yang lebih pekat.
Urin berwarna kuning muda menandakan kamu telah terhidrasi dengan baik.
2. Makan yang sehat, seimbang dan teratur
Jangan pernah lupa untuk makan!
Dengan segudang kegiatanmu, tubuhmu tentu butuh nutrisi yang cukup.
Pastikan kamu makan sayur dan buah yang cukup tiap harinya.
Selain mengandung serat yang bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan menjaga kesehatan penceranan, sayur dan buah juga mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Makan makanan yang terjaga kebersihannya.
Cuci buah dan sayur yang tidak dimasak dengan air mengalir dan biasakan selalu cuci tangan sebelum makan.
Hindari makanan cepat saji dan makanan instan. Makan dengan tidak berlebihan dan selalu makan apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan.
3. Olah raga
Olah raga yang baik adalah olah raga yang cukup, tidak berlebihan dan teratur.
Sederhanya kamu bisa melakukan aktivitas fisik seperti jalan ke kampus atau melakukan peregangan sendiri di kamarmu selama 30 menit per hari.
Kamu juga bisa menyempatkan lari pagi/sore dua kali seminggu atau melakukan olah raga favorit bersama teman-temanmu, seperti futsal, basket, renang, dan bulu tangkis.
Akan semakin menyenangkan jika sekalian saja kamu ikut dalam suatu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau komunitas olah raga tertentu.
Selain kamu punya jadwal teratur untuk berolah raga kamu juga bisa sekaligus mendapatkan teman baru dan bersosialisasi.
4. Istirahat yang cukup
Tidur memberikan waktu bagi tubuhmu untuk beristirahat dan memperbaiki dirinya.
Orang dewasa berumur 18-64 tahun membutuhkan waktu istirahat sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap malam, namun ada pula yang merasa cukup dengan hanya tidur selama enam jam.
Kurang tidur dapat menurunkan kualitas hari dan juga sistem kekebalan tubuhmu.
Manfaatkan waktumu sebaik mungkin dan hindari begadang jika tidak terlalu dibutuhkan.
Buat kebiasaan tidur yang baik dengan menentukan jadwal tidur dan bangunmu.
Contohnya, kamu ingin bangun setiap jam 4, sehingga kamu harus tidur maksimal pada jam 10.
Setalah bangun pagi kamu juga masih bisa sempatkan untuk sholat tahajud.
Lakukan setiap hari kecuali kamu membutuhkan waktu lebih untuk belajar atau mengerjakan tugas.
Akan lebih baik jika kamu bangun lebih awal dibandingkan harus tidur lebih malam.
5. Sikat gigi secara teratur
Pastikan gigi dan mulutmu juga sehat dengan menyikat gigi setiap habis makan dan juga sebelum tidur.
Kamu juga bisa menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membantu membuang sisa-sisa makanan yang masih tertinggal di sela-sela gigi.
6. Hindari sinar matahari berlebih
Hindari sinar matahari terutama antara jam 10 pagi hingga jam 3 sore, yaitu ketika sinar ultraviolet (UV) dipancarkan dengan intensitas yang paling kuat.
Sinar UV berperan pada kerusakan sel seperti keriput, sunburn (kulit terbakar) hingga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Gunakan sunscreen (tabir surya) spektrum luas, yang dapat melindungi baik dari sinar UVA dan UVB, dengan sun protection factor (SPF) 15 atau lebih besar.
7. Tenangkan diri dan kelola rasa stress
Terkadang hambatan di kelas atau kesulitan beradaptasi menimbulkan rasa stress tersendiri.
Karena stress dapat menjadi pangakal berbagai penyakit, penting bagi kamu untuk bisa mengelolanya sehingga tidak berlebihan.
Lakukan hobimu atau kegiatan lainnya yang kamu senangi.
Mungkin kamu suka membaca, memasak atau membuat sesuatu, maka sediakan waktu untuk melakukannya, sedikit bersantai dan menenangkan diri.
Jika kamu merasa tidak enak badan, tambahlah waktu istirahatmu.
Jika gejalanya tidak kunjung membaik dan atau kamu merasa kegiatanmu menjadi sangat terganggu, pergilah ke fasilitas kesehatan kampus ataupun puskesmas terdekat untuk memeriksakan dirimu.
8. Berdo’a dan mendo’akan
Karena Allah lah yang memberikan kesehatan, maka jangan lupa untuk selalu berdo’a memohon kesehatan untukmu, keluargamu, teman-temanmu, dosen-dosenmu, dan seluruh kaum muslimin.
Dengan mendo’akan orang lain, sesungguhnya do’a tersebut akan kembali kepada kamu sendiri, insyaAllah, dan kamu juga dapat menumbuhkan rasa kasih sayang sesama muslim :)
Semoga bermanfaat!
Sumber:
Amin, S. M. 2009. Sayyid ulama Hijaz: biografi Syaikh Nawawi al-Bantani. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. Halaman 27.
Hamboyan, H. and A. K. Bryan. 1995. International students Culture shock can affect the health of students-from abroad. Canadian Family Physician. 41: 1713-1716.
Sulaeman, M. M. 1995. Ilmu Budaya Dasar: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Eresco. Halaman 32.
https://muslim.or.id/18863-gapai-surga-dengan-ilmu-agama.html
http://www.beastudiindonesia.net/budaya-matrilineal-dan-merantau-dalam-suku-minangkabau/
https://www.gooverseas.com/blog/how-to-deal-with-culture-shock-while-studying-abroad
https://www.ucsfhealth.org/education/tips_for_staying_healthy/
https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2015/feb/15/how-much-sleep-do-i-need-recommended-amounts-all-ages
http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/sunanduvexposure/skincancerpreventionandearlydetection/skin-cancer-prevention-and-early-detection-what-is-u-v-radiation
Copied from Teh Jasmine official Account
Comments
Post a Comment